Masalah Masalah Sosial Pada Masa pandemi Covid-19

 Salam sehat , saya Silfiya Chandrayani dari XII ips 4 SMA negeri Pamotan .Berikut ini saya akan menceritakan tentang masalah-masalah sosial pada masa pandemi covid-19.

Masalah -masalah sosial pada masa pandemi covid-19.






 Cerita ini berdasarkan Fakta yang ada bukan sekedar fiktif belaka, yang saya amati dari Desa saya sendiri yaitu Desa Tempaling kec.pamotan Kab.Rembang.

Mulai dari bulan maret yang lalu indonesia digegerkan dengan adanya covid-19 atau dikenal dengan nama corona yang menghabiskan nyawa banyak orang.Dengan begitu pemerintah secara sigap menerapkan peraturan baru yang mau tidak mau harus dilakukan dan ditaati oleh seluruh warga indonesia.

          Pemerintah menyerukan kepada seluruh lapisan warga indonesia untuk isolasi mandiri dengan tidak keluar rumah,kecuali dalam kondisi mendesak demi memutus rantai penularan corona.

          Saya sangat merasakan dampak dari wabah ini ,saya sangat khawatir dan takut tertular.Banyak sekali dampak akibat covid-19 ini.mulai dari dampak ekonomi maupun sosial dan banyak lainnya. Bukan hanya dampak dari covid-19 ini namun masalah juga dirasakan seluruh masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat di kampung saya ,yaitu di Desa Tempaling yang saya tempati ini. 

Di Desa saya telah menerapkan beberapa program untuk mengatasi penularan covid-19 contohnya seperti penyemprotan desinfektan,pembagian masker,mewajibkan setiap rumah ada tempat cuci tangan,dll. 

Masyarakat di Desa saya sudah mengikuti program untuk menyediakan tempat cuci tangan disetial rumah masing-masing. Namun, banyak orang yang tidak taat pada program untuk menggunakan masker di setiap kegiatan mereka.banyak yang menghiraukan hal tersebut pemikirannya hanya percaya jika berkomunikasi dengan orang yang masih satu desa tidak akan tertular makanya orang orang enggan untuk menggunakan masker.

Hal tersebut menjadi masalah yang dihadapi saat pandemi.masalah yang terjadi selain sulitnya memerintahkan masyaramenggunakan masker ,banyak juga masalah yang lainnya .seperti berikut uraian masalah masalah yang ada di Desa Tempaling:
  • Kegiatan kegiatan  dihentikan seperti ,kegiatan arisan ,tahlilan setiap malam jumat ,hajatan,dan kegiatan hiburan .hal ini membuat masyarakat semakin terpuruk dan bosan karena kegiatan yang biasa dilakukan dihentikan .
  • Banyak pengangguran, selama masa pandemi covid-19 ini banyak orang yang di rumah kan sehingga mereka menjadi penggangguran di rumah saja. Penghasilan tidak ada tetapi kebutuhan tetap berjalan ,keadaan seperti ini semakin membuat masyarakat merasa susah dan resah apalagi jika mempunyai anak kecil yang selalu ingin membeli jajan dan mainan. 
  • Kegiatan pembelajaran dihentikan ,sebagai pelajar saya pun merasakan dampak dan masalah yang saya hadapi sekarang .selama kegiatan sekolah dihentikan para pelajar belajar dirumah masing masing. Masalah yang dihadapi yaitu kesulitan memahami pelajaran yang dikirimkan guru melalui internet. Tidak memiliki kuota internet sedangkan pembelajaran yang dikirim membutuhkan kuota apalagi masalah seperti tadi penghasilan orang tua tidak ada tetapi kebutuhan tetap berjalan. 
  • Kegiatan beribadah dibatasi,masalah ini menimbulkan pro kontra antar masalah ada yang taat dengan peraturan pemerintah dan taat pada peraturan agama. Bagaimana tidak? Pemerintah menganjurkan untuk jaga jarak saat melakukan ibadah dengan jarak 1 meter antar orang, tetapi banyak orang yang tidak mematuhi peraturan tersebut karena mereka percaya dengan  peraturan agama yaitu jika beribadah harus rapat jika tidak akan ditempati setan. Hal ini membuat masyarakat berdebat dan bingung apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
  • Bantuan dari pemerintah yang tidak merata membuat masyarakat geger dan berdemo ingin mendapat bantuan . Di Desa saya mendapat bantuan dari pemerintah berupa uang tunai sebesar Rp.600.000 dalam 1 bulan. Banyak orang yang belum mendapatkan karena diatur secara gantian. Mereka tidak faham dan belum mengetahui teknik dan aturan pengambilan. Bahwa bantuan tersebut dibagikan secara bergantian dan diatur secara kloter tujuannya agar tidak terjadi desakan dan gerombolan banyak orang supaya tidak ada penularan covid-19 .
Perubahan kebiasaan di kampung terlihat begitu jelas dan nampak sangat berubah dengan kebiasaan sebelumnya . Yang sebelumnya jika akan melakukan kegiatan tidak cuci tangan terlebih dahulu sekarang menjadi terbiasa cuci tangan ,apalagi sekarang ini covid-19 telah menyebar kemana mana sehingga masyarakat merasa takut dan patuh terhadap peraturan pemerintah. 

Itulah dampak dan masalah masa pandemi covid-19 di Desa Tempaling.Semoga bencana yang menimpa seluruh lapisan bumi diangkat oleh ALLAH SWT  dan kita semua dapat melakukan kegiatan seperti sebelum adanya corona .kita ambil sisi positif dari adanya pandemi covid-19 yaitu kita dapat berkumpul dengan keluarga dan menikmati waktu yang mungkin dulu terbuang karena kesibukan masing-masing.
Sekian cerita saya ,Salam Sehat dari Silfiya Chandrayani.

Terima kasih telah berkunjung diblog saya.
Salam sehat, Silfiya Chandrayani Penilaian _Harian _Bersama_SosiologiXII





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Study Dokumen Masalah Sosial Masyarakat Nelayan